PALU – Rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah yakni RSUD Undata kembali mendapat kepercayaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Undata dipercaya membuka layanan clipping aneurysma dan neurendoevaskuler pengampuan layanan stroke yang merupakan program nasional.
“Alhamdulillah, RS Undata mendapat kepercayaan pembukaan layanan clipping aneurysma dan neurendoevaskuler. Undata yang pertama kali untuk luar Pulau Jawa,” ungkap Direktur RSUD Undata, drg Herri Mulyadi, didampingi Wakil Direktur Pelayanan, dr Muhammad Natsir M.P.H, Kamis, 30/1/2025.
Direktur menjelaskan pembukaan layanan tersebut akan dihadiri langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, yang dijadwalkan antara tanggal 5, 6 sampai 7 Februari 2025.
Pelaksanaan layanan untuk perdana akan diampuh oleh Tim Dokter RS Pusat Otak Nasional Jakarta. Fasilitas alat kesehatan dan dokter dipastikan telah siap. Herri menambahkan, dengan hadirnya layanan ini, pasien RS Undata tidak perlu lagi dirujuk ke Jakarta atau kota lainnya.
“Tentunya ini suatu kebanggaan untuk Sulawesi Tengah. Apalagi ini sudah ditanggung BPJS,” pungkas Direktur.
Secara teknis, Dokter Bedah Saraf RSUD Undata, dr Franklin L. Sinanu, menjelaskan pelaksanaan layanan perdana akan melayani operasi untuk dua pasien yang akan dipantau oleh Menteri Kesehatan.
“Jadi ini salah satu jenis penanganan stroke pendarahan yang biasanya harus dirujuk ke Jakarta atau Surabaya,” jelas Franklin.
Disebut, program layanan serupa akan menyasar 18 rumah sakit secara nasional. RSUD Undata menjadi yang pertama membuka layanan ini karena dinilai Kemenkes lebih siap dari aspek SDM dan sarana untuk pelaksanaan program tersebut.
“Mulai tahun lalu SDM dan sarana prasarana sudah disiapkan. Pelatihan dilaksanakan enam bulan dari Juli sampai Desember 2024. Jadi dari 18 provinsi, Sulawesi Tengah yang pertama,” ujar dr Franklin. (*)