Oleh : Hadi Suryono, S.Pd. Gr
Ini akan menjadi moment berharga. Menjadi ruang dimana ide-ide bertemu, dialog bertumbuh dan inspirasi bergerak. Kemeriahan festival dikolaborasikan bersama Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) UNTAD Bahasa Indonesia Angkatan 2024 bersama Komunitas Sekolah Pinggiran, Bertajuk “Inspirasi Bergerak, Aksi Berdampak”.
Kegiatan Kolaborasi dan Festival Pendidikan 2025 hadir sebagai wadah inspiratif yang mempertemukan komunitas belajar dari berbagai latar belakang, khususnya Komunitas Sekolah Pinggiran dan Mahasiswa PPG UNTAD, untuk berkolaborasi dalam meningkatkan literasi— daya baca buku bagi anak-anak pinggiran kota.
Festival ini akan menghadirkan berbagai kegiatan inspirasi dan menarik, seperti Literasi Daya Baca (Biskusi Buku), Story Telling dan Gerakan Merawat Alam (Menanam Pohon Bersama).
Kegiatan literasi baca buku dan storytelling sangat penting bagi anak-anak pinggiran kota karena memiliki banyak manfaat dalam perkembangan kognitif, sosial, dan emosional mereka.
Membaca buku dan mendengarkan cerita membantu anak memperkaya kosakata, memahami struktur bahasa, serta meningkatkan keterampilan berbicara dan menulis.
Kemudian, storytelling memungkinkan anak-anak membayangkan dunia baru, karakter unik, dan berbagai kemungkinan, sehingga merangsang kreativitas mereka.
Kegiatan literasi yang menyenangkan dapat menumbuhkan kecintaan anak terhadap buku, yang nantinya akan mendukung prestasi akademik mereka di masa depan.
Dengan menggabungkan baca buku dan storytelling, anak-anak tidak hanya memperoleh wawasan tetapi juga menikmati proses belajar yang interaktif dan menyenangkan.
Jika kita lihat, tahun 2022 UNESCO menyatakan hanya 1 dari 1.000 orang Indonesia yang memiliki minat baca. Laporan the world most literate national ranking oleh CCSU meletakan Indonesia di peringkat 60 dari 61 negara dalam urutan literasi.
Hasil ini sejalan dengan skor PISA kita Tahun 2022 yang berada di angka 359. Kita memiliki selisih 117 poin dari rata-rata negara OECD yang memiliki skor rata-rata 476. Yang mengejutkan jika kita buat proyeksi, maka kita akan mampu menyamai rata-rata negara OECD pada tahun 2089.
Artinya, kita butuh 65 tahun untuk meningkatkan skor literasi dengan rata-rata negara OECD. Menurut data PISA, rata-rata prestasi siswa Indonesia dapat dikatakan tergolong rendah dibandingkan dengan negara lain.
Maka, Festival Pendidikan dan Kolaborasi 2025 ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan literasi, khususnya bagi anak-anak pinggiran kota— Komunitas Sekolah Pinggiran.
Melalui berbagai kegiatan seperti membaca buku bersama, storytelling interaktif, lokakarya menulis kreatif, dan diskusi inspiratif, festival ini bertujuan untuk menanamkan budaya literasi sejak dini serta mendorong minat baca yang lebih luas.
Kegiatan Festival dan Kolaborasi ini akan dilaksanakan pada April – Mei 2025 di Area Komunitas Sekolah Pinggiran Desa Sidera, Kabupaten Sigi. Kegiatan ini menggabungkan dua program inspirasi, yaitu Program Projek Kepemimpinan Mahasiswa PPG UNTAD dan Program Literasi Komunitas Sekolah Pinggiran.
Puncak Kegiatan Kolaborasi dan Festival Pendidikan 2025 adalah festival perlombaan yang dirancang untuk mengasah kreativitas, keterampilan, dan semangat literasi para peserta.
Berbagai perlombaan diadakan untuk melibatkan anak-anak Komunitas Sekolah Pinggiran dalam suasana yang kompetitif namun tetap edukatif dan menyenangkan.
Beberapa kategori perlombaan yang akan diadakan meliputi Lomba Storytelling, Lomba Membaca Nyaring, Lomba Menulis Cerita Pendek, Lomba Drama atau Teater Literasi dan Lomba Cerdas Cermat Literasi.
*Penggiat Komunitas Sekolah Pinggiran