PALU – Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Sulteng menyampaikan gagasan antisipasi bencana hidrometeorologi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor pada Selasa, 17 Desember 2024.
Ketua Forum PRB Sulteng, Shadiq Maumbu, menyebut Fenomena La Nina yang ditandai curah hujan tinggi sudah berdampak di beberapa daerah, antara lain Medan, Sukabumi, Cilacap, dan Makassar, yang sedang dalam situasi tanggap darurat.
“Di Sulteng sudah diawali di Betalemba, Poso pesisir. Prediksi BMKG, La Nina akan berlangsung bahkan hingga April 2025,” ucapnya.
Forum PRB Sulteng menyampaikan rekomendasi ke BPBD dan pemangku kepentingan kebencanaan di seluruh kabupaten dan kota Se Sulteng, agar meningkatkan kewaspadaan melalui siaga darurat bencana hidrometeorologi.
Status ini dianggap penting agar masyarakat, utamanya di pedesaan, daerah pedalaman, dan hulu sungai dapat ikut meningkatkan kewaspadaan melalui upaya mitigasi di tingkat lokal. Kawasan urban di ibu kota provinsi dan kabupaten juga tak lepas dari upaya ini.
Forum PRB Sulteng juga berharap ada komunikasi lintas sektor dengan lembaga terkait seperti BMKG yang saat diskusi ikut hadir memantik (BMKG Stasiun Mutiara Sis Aljufri).
Berharap dalam waktu dekat bisa berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sulawesi dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, terkait kerentanan banjir dan banjir bandang akibat pendangkalan dan upaya mitigasi sungai melalui normalisasi.
Modifikasi cuaca sebagaimana masukan BMKG adalah bagian dari mitigasi meski dalam diskusi, sulit diwujudkan karena komitmen penganggaran pemerintah daerah, problem khas manajemen kebencanaan yang umumnya terjadi di Indonesia.
Olehnya, mitigasi berbasis komunitas menjadi urgensi. Pemerintah daerah mesti umumkan secara massif kewaspadaan dengan status siaga darurat bencana hidrometeorologi. (*)