PALU – Jalur Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) Universitas Tadulako (Untad) telah dibuka mulai 14 Mei 2025. Jadwal pendaftaran seleksi lokal ini akan terbuka sampai 10 Juni mendatang.
“Pendaftaran dibuka secara online melalui website pmb.untad.ac.id,” terang Sekretaris Panitia SMMPTN Untad, Elvia A.Y. Alhusni, mendampingi Wakil Rektor Bidang Akademik Untad, Prof. Dr. Eng. Ir. Andi Rusdin, S.T., M.T., M.Sc, yang juga selaku Ketua Panitia saat konferensi pers di Lantai I Rektorat Untad, Jumat, 16 Mei 2025.
Elvia menyebut pelaksanaan tes akan berlangsung dari tanggal 16 sampai 26 Juni 2025, atau selama 10 hari. Tes dilakukan dalam tiga sesi per hari, dengan sistem Computer Based Test (CBT) internal kampus. Total terdapat sekitar 80 soal dengan durasi ujian selama dua jam.
Kata dia, tes keterampilan untuk Prodi PJKR akan digelar tanggal 27 hingga 28 Juni, sedangkan tes buta warna dan pemeriksaan kesehatan untuk Prodi Kedokteran dilaksanakan tanggal 28 hingga 30 Juni.
“Hasil seleksi SMMPTN akan diumumkan tanggal 5 Juli 2025, pukul 16.00 WITA,” jelas Elvia.
Adapun kuota SMMPTN Untad tahun ini sebanyak 2.523 kursi. Ini diperkirakan bisa bertambah jika kuota jalur sebelumnya SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes) belum terpenuhi. Jalur SNBT saat ini masih menunggu pengumuman hasil seleksi.
Ketua Panitia Prof Andi Rusdin menjelaskan jumlah program studi (prodi) yang dibuka sama dengan jalur SNBT, yakni sebanyak 63 prodi, termasuk Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) yang berada di Kabupaten Morowali dan Tojo Unauna.
“Lokasi test nya dilaksanakan di media center Untad berbasis komputer. Untuk pendaftar yang memilih prodi di PSDKU dan berdomisili di Tojo Unauna atau Morowali, dapat mengikuti tes berbasis kertas di wilayah masing-masing,” kata Prof Andi Rusdin.
Ia menyampaikan ada dua prodi mewajibkan tes tambahan yaitu Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) dan kedokteran.
Untuk PJKR, peserta harus mengikuti tes fisik atau keterampilan olahraga.
Sedangkan untuk Program Studi Kedokteran, terdapat tes buta warna yang kini menjadi syarat kelulusan. Tahun sebelumnya, tes ini dilakukan setelah kelulusan.
Biaya pendaftaran ujian tulis SMMPTN sebesar Rp350 ribu. Namun, untuk Prodi PJKR dikenakan tambahan Rp75 ribu, dan Prodi Kedokteran dikenakan tambahan Rp65 ribu, karena adanya tes tambahan.
“Prodi Kedokteran dan PJKR ada biaya tambahan karena memerlukan pemeriksaan khusus,” ujar mantan Dekan Fakultas Teknik itu.
Untuk Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa baru tahun ini tidak mengalami perubahan. Demikian pula Prodi Kedokteran masih memberlakukan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) sebesar Rp300 juta.
“Jumlahnya sama Rp300 juta dan harus langsung dibayar lunas, bukan dicicil,” tegas warek.
Ditambahkan, mahasiswa yang telah dinyatakan lulus melalui jalur prestasi atau SNBP dan telah melakukan registrasi tidak dapat lagi mendaftar di jalur SMMPTN, baik di Untad maupun di perguruan tinggi negeri lainnya. (*)