PASANGKAYUDiskominfo Provinsi Sulbar menyosialisasikan Program Sekolah Internet Komunitas Informasi Masyarakat (Senter KIM) di Pasangkayu, Jumat, 21 Februari 2025.

Kegiatan ini dihadiri Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat Siti Suraidah Suhardi, Kepala Diskominfo Sulbar Mustari Mula bersama jajarannya, Sekdis Kominfo Pasangkayu, Kabid Kominfo Pasangkayu, Makmur, S.Sos, Kasubag, Kominfo, Perwakilan Masing-masing OPD, Perwakilan Masing-masing Kecamatan, Serta Siswa Siswi SMK dan SMA Kabupaten Pasangkayu.

Kepala Bidang informasi dan komunikasi Publik Kominfo Sulbar, Dian Afrianty, S.K.Si, menyampaikan bahwa Program ini awalnya adalah kelompok informasi masyarakat dengan adanya regulasi yang baru dari Kementerian kominfo dan digital sehingga kelompok informasi masyarakat berubah menjadi komunitas informasi masyarakat.

“Kelompok informasi masyarakat ini kami sudah lakukan sejak 2022 yang didampingi oleh para relawan dan tim pandu digital. Melalui program ini kami juga sudah berkolaborasi dengan wakil ketua DPRD Sulbar yang terus mendorong dan mensupport kami dalam melaksanakan kegiatan ini,” ujarnya.

Ia berharap di Pasangkayu KIM nantinya bisa menjadi mitra atau wadah dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat dapat tersampaikan dengan baik.

“Saya berharap kepada teman-teman nantinya bisa membantu kami menjadi media informasi, fasilitator bagi masyarakat untuk menyampaikan program-program pemerintah,” ucap dia.

Wakil Ketua I DPRD Sulbar Siti Suraidah Suhardi mengatakan, pelaksanaan senter KIM ini bertujuan memberikan literasi digital serta edukasi kepada masyarakat.

“Ini sebagai upaya kita memberikan informasi kepada masyarakat agar makin cakap digital. Termasuk juga menekan terjadinya penyebaran hoax ditengah masyarakat serta mengajari masyarakat agar memanfaatkan media sosial dengan baik,” tutur Suraidah, saat memberikan materi kepada berbagai kelompok masyarakat, di aula hotel Trisakti.

Menurutnya, program Senter KIM ini akan menyasar seluruh Kabupaten yang ada di provinsi Sulawesi Barat. Kegitan kali ini adalah pengenalan.

“Kita berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut, agar masyarakat bisa mengetahui dengan program pemerintah melalui komunikasi dan terpenting memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih cakap dan berhati-hati dalam menggunakan media,” ungkap Suraidah.

Kepala Diskominfo Sulbar Mustari Mula menerangkan, program ini bertujuan mengedukasi masyarakat, dalam hal ini diberikan materi terkait bagaimana memanfaatkan internet dengan bijak.

“Ini kita laksanakan bersama Wakil Ketua DPRD Sulbar dan Relawan TIK turun memberikan edukasi dan literasi digital ke masyarakat,” ucap Mustari Mula.

Kegiatan ini sebagai upaya membangkitkan kembali komunitas informasi di masyarakat yang telah terputus sejak Orde Baru runtuh dan beralih ke Reformasi.

Komunitas seperti Orari, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Pramuka, PKK, Karang Taruna dan sebagainya diharapkan menjadi penyebar informasi yang positif ke masyarakat dan penyerap aspirasi masyarakat kemudian disampaikan ke pemerintah.

” Di zaman Orde Baru Komunitaslah, yang menjadi penyambung lidah pemerintah ke masyarakat. Nah, kita berharap komunitas yang ada di Pasangkayu ini bisa memberikan pemahaman terkait bagaimana menggunakan internet dengan baik dan benar,” ujarnya.

Lanjut Mustari, terutama terkait akses informasi, karena di era digital saat ini, masyarakat sangatlah mudah mendapatkan informasi, sehingga menjadi penting memastikan informasi yang diterima itu benar dan tidak hoax, dengan kata lain masyarakat agar lebih cerdas dalam menyikapi setiap informasi yang beredar.  

Salah seorang Narasumber Salahuddin mengatakan, technologi internet memiliki dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan. Informasi semakin cepat diterima, namun tidak akurat.

“Digitalisasi bisa menjadi candu. Jika merokok dapat merusak paru-paru kita, maka internet dengan teknologi digitalnya yang merenggut jiwa kita, jika kita tidak bijak menggunakannya,” tutur Salahuddin.

Menurutnya, ini bisa merusak tatanan sosial, hukum, ekonomi dan budaya bahkan Agama jika dalam mengakses informasi di platform – platform android tidak cakap dan berhati-hati. (*)