DONGGALA – Pengabdian kepada masyarakat kembali dilakukan Dosen Universitas Tadulako (Untad) dari Fakultas Teknik yang diketuai oleh Khairinrahmat (Perencanaan Wilayah dan Kota), baru-baru ini.
Pengabdian ini dilakukan bersama anggota Andi Arham Adam (Teknik Sipil), Yuli Asmi Rahman (Teknik Elektro), Bakri (Teknik Mesin), Rizaldi Maadji (Teknik Lingkungan), Muhammad Bakri (Teknik Arsitektur), Tri Wahyuningsih (Perencanaan Wikayah dan Kota) dan Chairunnisa Ar Lamasitudju (Sistem Informasi).
Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan yaitu program pengembangan Desa Limboro, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, sebagai Desa Ekowisata Ramah Lingkungan dan Sadar Bencana.
Ketua Tim Khairinrahmat menerangkan kegiatan yang berlangsung sejak Juni hingga Oktober mendatang dengan melibatkan tim dosen dari berbagai disiplin ilmu teknik serta mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) dibiayai dari sumber pembiayaan DIPA Universitas Tadulako TA 2025.
“Kegiatan pengabdian masyarakat yang kami lakukan merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh desa, utamanya potensi berbasis pesisir dan pariwisata dengan pendekatan partisipatif yang berkolaborasi dengan Pemerintah Desa, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), PKK, dan masyarakat setempat,” terangnya.
Program utama yang dilaksanakan untuk mendukung pengembangan Desa Ekowisata Ramah Lingkungan dan Sadar Bencana adalah penyusunan desain master plan Pantai Kaluku Desa Limboro yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi ekowisata.
Ekowisata didefinisikan sebagai perjalanan ke daerah alami yang melindungi lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat.
Potensi tersebut sejalan dengan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Tengah yang menetapkan lima Kawasan Pengembangan Pariwisata Prioritas (KPPP), salah satunya Kabupaten Donggala sebagaimana tertuang dalam Perda Provinsi Sulawesi Tengah No. 5 Tahun 2019 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Tahun 2019–2034.
Salah satu potensi wisata unggulan pada KPPP adalah kawasan pesisir barat yang berbatasan dengan Selat Makassar, termasuk wisata Pantai Kaluku di Desa Limboro.
Selain penyusunan master plan, tim pengabdian juga melaksanakan berbagai kegiatan pendukung, antara lain pembangunan gapura pintu masuk Pantai Kaluku sebagai upaya untuk dapat memudahkan bagi pengunjung untuk memasuki lokasi wisata, pemasangan lampu tenaga surya di beberapa titik akses jalan umum, edukasi pemilahan sampah organik dan anorganik, penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta pelatihan pemanfaatan sampah plastik menjadi bahan bangunan atau produk daur ulang.
Untuk mendukung promosi wisata, masyarakat juga diberikan pelatihan pembuatan konten digital berupa video promosi, artikel wisata, infografis, dan informasi risiko bencana.
Kegiatan pendukung lainnya yang tidak kalah penting adalah pemasangan perangkat satelit Starlink untuk memperkuat akses internet sebagai respon sulitnya akses internet pada lokasi wisata Pantai Wisata.
Kehadiran infrastruktur dan kapasitas baru ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata sekaligus memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi risiko bencana.
Melalui rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan, diharapkan Desa Limboro dapat berkembang dan menjadi model pengembangan sebagai destinasi ekowisata berkelanjutan yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga memperhatikan kelestarian lingkungan dan ketangguhan menghadapi bencana, dimana masyarakat tidak hanya menjadi objek tetapi menjadi subjek pembangunan.
Kegiatan pengabdian ini merupakan wujud nyata kontribusi akademisi dalam pembangunan berkelanjutan dan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. (*)